Selasa, 21 September 2010

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Keluarga merupakan sekumpulan orang dengan ikatan perkawinan, adopsi, kelahiran yang bertujuan untuk menciptakan dan mempertahankan kebudayaan umum, meningkatkan perkembangan fisik, mental, emosional, dan sosial dari tiap anggota. (Duval & Logan ; 1986).
Keluarga merupakan salah satu fokus utama dalam pelayanan kesehatan masyarakat. Dalam sebuah keluarga tentunya mempunyai sebuah tujuan, tugas, fungsi, serta peran masing-masing yang apabila sebuah keluarga tidak mampu menjalankannya maka dikhawatirkan dalam keluarga akan muncul masalah yang erat kaitannya dengan proses pemberian pelayanan kesehatan yang ada di masyarakat.
Dalam hal ini proses keperawatan secara klinik membantu tim kesehatan khususnya perawat dalam mengidentifikasi masalah-masalah keperawatan didalam keluarga untuk mengatasi permasalahan tersebut.
Banyak sekali permasalahan atau gangguan kesehatan yang bisa timbul di dalam keluarga dan itu terdiri dari semua sistem, termasuk gangguan sistem pernapasan. Asma merupakan salah satu penyakit pernapasan yang sudah biasa didapat di masayarakat, dan sejauh ini Asma tidak bisa disembuhkan tetapi hanya bisa dikontrol. Untuk mengontrolnya diperlukan fungsi keluarga yang berjalan dengan baik, pengetahuan yang menunjang dan mungkin perlu mendapatkan pendidikan kesehatan.
Sehubungan dengan hal itu. Maka penulis merasa tertarik untuk membuat Asuhan Keperewatan yang dituliskan dalam laporan ini.

B. Tujuan Penulisan
1. Menambah pengetahuan mahasiswa/i AKPER YARSI mengenai Asuhan Keperawatan Keluarga khususnya pada keluarga dengan gangguan sistem pernapasan ; Asma.
2. Menerapkan teori yang didapat di perkuliahan dan membandingkan dengan sistem pelaksanaan di lapangan yang dalam hal ini adalah sebuah keluarga.
3. Memenuhi salah satu syarat untuk menyelesaikan mata ajaran Kperawatan Keluarga di AKPER YARSI Pontianak.

C. Metode Penulisan
Dalam penyusunan laporan ini saya menggunakan metode Deskriftif dengan berdasarkan hasil yang didapat dari penerapan asuhan keperawatan keluarga di lapangan (Keluarga Tn.DM).

D. Ruang Lingkup
Penulis membatasi ruang lingkup pembahasan laporan ini hanya pada Asuhan Keperawatan Pada Keluarga Tn.DM dengan Gangguan Sistem Pernapasan ; Asma dengan pendekatan proses keperawatan.

E. Sistematika Penulisan
BAB I : Pendahuluan yang terdiri dari latar belakang, tujuan penulisan, ruang lingkup, metode penulisan, dan sistematika penulisan.
BAB II : Laporan Kasus
BAB III : Penutup yang terdiri dari kesimpulan dan saran.


BAB II
LAPORAN KASUS

Asuhan Keperawatan Keluarga Tn.DM
Dengan Gangguan Sistem Pernapasan ; Asma Bronkhial

A. Pengkajian
1. Data Umum
a. Nama : Tn. DM
b. Umur : 64 Tahun
c. Pekerjaan : Swasta
d. Pendidikan : (Tidak Sekolah)
e. Alamat : Jl. Tanjung Hulu Gg. Karya Bakti No. 08
f. Komposisi Keluarga :

No Nama Jenis Kelamin Hub Dengan Keluarga Umur Pendi dikan Peker jaan Status Kesehatan
1 Ny. A P Istri 53 th IRT sehat
2 Tn. Sr L Anak 27 th Swasta sehat
3 Ny. S P Anak 25 th Swasta sehat
4 Tn. Sd L Anak 19 th STM Pelajar sehat
5. An. H L Cucu 13 th SMP Pelajar Sehat
6. An. D L Cucu 7 th SD Pelajar Sehat
7. An.V P Cucu 12 th SD Pelajar Sehat
8. An. I L Anak Angkat 4 th - - Sehat


Genogram :


Keterangan :
Laki-Laki Hidup Perempuan Hidup
Laki-Laki Meninggal Perempuan Meninggal
---- Tinggal Serumah Garis Keluarga
Klien Menantu
Anak Angkat Menantu Bercerai

g. Tipe Keluarga
Keluarga Tn.DM termasuk tipe keluarga besar ( extended family ) yang terdiri dari ayah ibu, anak kandung, anak angkat, dan cucu ( lebih dari satu generasi hidup dalam satu rumah ).
h. Suku
Keluarga Ny. R merupakan suku Bugis, dan mereka tidak percaya lagi dengan mitos-mitos yang ada di masyarakat serta tidak ada tindakan keperawatan yang bertentangan dengan kebudayaan mereka.

i. Agama
Tn. DM dan keluarganya menganut agama islam. Mereka melaksanakan ibadah sesuai dengan ajaran agama islam.
j. Status Sosial Ekonomi
Ekonomi keluarga Tn.DM dipenuhi oleh anaknya dengan penghasilan yang cukup memenuhi kebutuhan sehari-hari. Tn.DM dan keluarga mempunyai tabungan di BANK.
k. Aktivitas Rekreasi Keluarga
Kegiatan yang dilakukan untuk menghibur diri adalah bercanda dengan cucu-cucunya. Tn. DM dan keluarga juga menonton tv dirumah, dan sering ikut berpartisipasi dalam kegiatan-kegiatan yang diadakan warga setempat.

2. Riwayat Kesehatan Keluarga
a. Riwayat Keluarga Sekarang (Keluhan Saat Dikaji)
Selain Tn.DM yang menderita penyakit Asma Bronkhial tidak ada lagi anggota keluarga yang mengalami masalah kesehatan. Adapun keluhan Tn.Dm saat ini yaitu, sering sesak nafas dan cepat merasa lelah. Tn. DM juga mengatakan ia hanya tahu nama penyakitnya tetapi tidak tahu penyebab dan proses penyakitnya serta bagaimana penanganannya, begitu juga dengan pihak keluarga.
b. Riwayat Keluarga Sebelumnya
3 hari yang lalu istri dari Tn. DM (Ny.A) mengalami demam dan sudah mendapatkan pengobatan dari Puskesmas Tanjung Hulu. Sedangkan Tn.DM sendiri sudah menderita Asma Bronkhial semenjak kira-kira 4 tahun yang lalu. Tn. DM sudah pernah pergi ke RSUD Dr.Soedarso untuk dilakukan rawat jalan dan di tangani oleh Dr.Salam. Sekarang Tn. DM sering pergi ke Puskesmas Tanjung Hulu untuk dilakukan pengobatan.

3. Riwayat Dan Tahap Perkembangan Keluarga
a. Tahap Perkembangan Keluarga
Pada saat ini keluarga Tn.DM sudah melewati tahap perkembangannya. Anak tertua Tn.DM sudah menikah dan sudah memiliki pekerjaan.

b. Tugas Perkembangan Keluarga Yang Belum Terpenuhi
Keluarga Tn.DM telah melewati semua tugas perkembangan keluarga.

4. Lingkungan
a. Karakteristik Rumah
Rumah Tn.DM Terdiri dari 1 ruang TV sekaligus ruang tamu, 4 kamar tidur, 1 ruang dapur, dan 1 wc dengan tipe leher angsa. Lantai rumah terbuat dari keramik dengan keadaan cukup bersih dan penataan perabotan yang cukup rapi, penerangan cukup, ventilasi cukup. Luas rumah Tn.DM adalah Panjang 8 meter dan lebar 6 meter. Sumber air menggunakan air parit yang berasal dari aliran sungai (Parit depan rumah) tetapi untuk air minum menggunakan air hujan. Tn.DM mengatakan belum cukup uang untuk menggunakan air dari PDAM. Keluarga Tn.DM biasa membuang sampah di tempat pembuangan sampah yang ada di dekat rumahnya.Sedangkan untuk pembuangan limbah keluarga Tn.Dm membuat sebuah lubang di belakang rumagnya untuk mengalirkan limbah rumah tangganya. (Denah Rumah Terlampir).

b. Karakteristik Tetangga dan Komunitas
Keluarga Tn.DM hidup berdampingan dengan rumah keluarga anaknya (Tn.Sh, dan Tn.Sn). Sebagian besar dari tetangga di lingkungan tempat tinggal Tn.DM adalah penduduk asli yang merupakan pekerja Pegawai Negri, swasta dan buruh. Interaksi antar warga banyak dilakukan sore dan malam hari. Antar tetangga berinteraksi dengan baik.

c. Mobilitas Geografi Keluarga
Keluarga Tn.DM sudah menempati rumah yang ditempatinya sejak tahun 1980an hingga sekarang. Tempat tinggalnya berdampingan dengan beberapa anaknya. Sehingga klien dalam 1 tahun tidak melakukan mobilitas keluar dari kota tempat tinggal klien.
d. Perkumpulan Keluarga Dan Interaksi Dengan Masyarakat
Keluarga termasuk anggota masyarakat yang aktif dalam mengikuti kegiatan masyarakat, dengan tetangga dilingkungannya tampak berinteraksi dengan baik. Dan keluarga ikut aktif dalam kegiatan-kegiatan yang diadakan oleh masyarakat sekitarnya seperti gotong-royong dan sebagainya.

e. Sistem Pendukung Keluarga
Didalam tempat tinggal Tn.DM terdiri dari 1 istri, 3 anak kandung (2 diantaranya sudah mempunyai keluarga dan 1 sudah bekerja), 1 anak angkat dan 3 cucu. Didalam keluarga Tn.DM hanya Tn.DM sendiri yang sedang dalam keadaan tidak sehat.

5. Struktur Keluarga
a. Pola Komunikasi Keluarga
Antar anggota keluarga terbina hubungan yang harmonis, dalam menghadapi suatu permasalahan biasanya dilakukan semacam musyawarah kecil sebelum memutuskan suatu permasalahan. Komunikasi dilakukan dengan terbuka, walaupun kadang-kadang Tn.Dm mendominasi dalam pengambilan keputusan karna dianggap orang tertua dan juga merupakan kepala keluarga.

b. Struktur Kekuatan Keluarga
Didalam tempat tinggal Tn.DM terdiri dari 1 istri, 3 anak kandung (2 diantaranya sudah mempunyai keluarga dan 1 sudah bekerja), 1 anak angkat dan 3 cucu.

c. Struktur Peran
Tn.DM didalam tempat tinggalnya berperan sebagai kepala keluarga, ia biasanya yang berperan untuk mengambil keputusan.
Ny. A berperan sebagai ibu rumah tangga yang mengurus suami, dan anaknya serta membantu anaknya untuk merawat cucu-cucunya. Tn.Sr berperan sebagai anak dari Tn.DM, dan bapak dari kedua anaknya (An.H dan An.D) serta berperan sebagai ujung tombak keluarga dalam hal pencarian nafkah (Tn.Sr bekerja sebagai tukang). Ny.S berperan sebagai anak dari Tn.DM dan ibu dari An.V. Tn.Sd merupakan anak Tn.DM yang paling bungsu dan masih sebagai pelajar SMA. Sedangkan An.I adalah merupakan anak angkat dari Tn.DM dan Ny.A.

d. Nilai Dan Norma Budaya
Nilai dan norma yang berlaku dalam keluarga menyesuaikan dengan nilai agama islam yang mereka anut, serta nilai dan norma masyarakat sekitarnya.

6. Fungsi Keluarga
a. Fungsi Afektif
Keluarga cukup rukun Tn.DM dan Ny. A tampak sangat memperhatikan anggota keluarganya, dan tampak sering bercanda dengan cucunya.

b. Fungsi Sosialisasi
Fungsi sosialisasi dalam keluarga Tn.DM berjalan dengan baik Tn.DM dan keluarga sering mengikuti kegiatan yang dibuat oleh RT setempat. Tn.DM juga merupakan orang yang senang mengobrol dengan tetangga-tetangganya.

c. Fungsi Perawatan Keluarga
Keluarga kurang mampu mengenal masalah kesehatan tentang penyakit asma yang diderita Tn.DM ditunjukkan dengan keluarga tidak mengetahui bagaimana Tn.DM bisa terkena sesak napas, dan dalam kondisi seperti apa asma bisa kambuh sehingga keluarga juga kurang mampu dalam merawat anggota keluarga akibat kekurangtahuannya. Keluarga mampu mengambil keputusan yang tepat mengenai tindakan kesehatan dengan Menggunakan fasilitas kesehatan masyarakat yang ada di dekat keluarga (Puskesmas).
Keluarga kurang mampu memelihara lingkungan rumah yang sehat diarenakan ketidakmampuan dalam memenuhi biaya untuk pengadaan air bersih.

7. Stress Dan Koping Keluarga
a. Stresor Jangka Pendek
Yang menjadi stresor jangka pendek adalah jika terdapat anggota keluarga yang tiba-tiba sakit.

b. Stresor Jangka Panjang
Penyakit yang diderita Tn.DM merupakan stresor jangka panjang, karena sudah ± 4 tahun Tn.DM menderita penyakit Asma Bronkhial tersebut.

c. Kemampuan Keluarga Dalam Merespon Stresor
Jika tidak mampu menangani sendiri maka keluarga membawa permasalahan kesehatan tersebut ke PUSKESMAS terdekat (PUSKESMAS Tanjung Hulu).

d. Strategi koping Yang Digunakan
Keluarga lebih memilih berdiskusi dalam memecahkan masalah, dan sudah menjadi suatu pola koping dalam keluarga tersebut.

e. Strategi Adaptasi Disfungsional
Tidak terdapat adaptasi disfungsional.

8. Harapan Keluarga
Keluarga berharap penyakit Tn.DM bisa sembuh dan anggota keluarga yang lain tidak mendapatkan masalah kesehatan.
9. Pemeriksaan Fisik

Indikator Nama Anggota Keluarga
Tn.DM Ny.A Tn.Sd An.I Ny.S
Kepala


Mata

Hidung

Mulut & Faring

Leher & Axilla


Dada

Pung gung

Rectum & Gene talia


Ekstremitas Atas


Ekstremitas bawah


TTV Rambut hi tam tapi ju ga terdapat uban,hygiene rambut dan kepala baik, tidak terda pat lesi atau masa pada daerah kepa la,bentuk simetris, ram but pendek dan agak keriting

Sklera tidak ikterik, kon jungtiva tidak terlihat ane mis, pengliha tan baik, tidak terdapat kon jungtivitis, mata tidak tampak cekung

Penciuman baik, dapat membedakan aroma, tidak terdapat polif dan bentuk simetris

Mukosa mulut merah muda, tidak ada kelu han menelan, gigi tidak lengkap

Bentuk sime tris, tidak ada lesi dan pem bengkakan tyroid dan kelenjar getah bening

Bentuk sime tris tanpa lesi, pergerakan re guler26x/mnt, terdapat whe zing


Simetris tidak terdapat lesi, tidak ada kelai nan pada tu lang belakang


Tidak terkaji


Capila revil <>


Pergerakan baik,tidak ada edema dan le si, atau kelai nan lainnya


TD; 130/80 mmHg
N : 94x/mnt
RR : 26x/mnt
T : 36,6 º C Rambut pen dek hitam hygiene ke pala dan rambut baik, tidak terda pat lesi / pembengka kan pada daerah kepa la, bentuk simetris dan rambut agak keriting.

Sklera tidak ikterik, kon jungtiva tidak terlihat anemis,penglihatan ba ik,matatidak cekung ti dak terdapat konjungti vitis

Penciuman baik, dapat membedakan aroma ben tuk simetris, tidak terda pat polif

Mukosa mu lut merah muda, tidak ada keluhan menelan, gi gi leng kap

Bentuk sime tris,tidakada lesidan pem bengkakan tyroid dan kelenjar ge tah bening

Bentuk sime tris tanpa lesi, pergera kan reguler 20x/mnt, tidak ada whezing

Simetris ti dak terdapat lesi, tidak ada kelainan pada tulang belakang

Tidak terkaji

Capila revil <>

Pergerakan baik,tidak ada edema dan le si, atau kelai nan lainnya

TD; 120/70 mmHg
N: 90x/mnt
RR:20x/mnt
T : 36,4 º C Rambut hitam dan lurus, hy giene ram but dan ke pala baik, tidak terda pat lesi atau masa pada daerah kepa la, bentuk simetris

Sklera tidak ikterik, konjungtiva tidak terlihat anemis, penglihatan baik, tidak terdapat konjungtivi tis


Penciuman baik, dapat membedakan aroma, ti dak terdapat polifdan ben tuk simetris

Mukosa mulut merah muda, tidak ada kelu han menelan, gigi lengkap

Bentuk sime tris,tidakada lesidan pem bengkakan tyroid dan kelenjar ge tah bening

Bentuk sime tris tanpa lesi, pergera kan reguler 18x/mnt, tidak ada whezing

Simetris ti dak terdapat lesi, tidak ada kelainan pada tulang belakang

Tidak terkaji

Capila revil <>

Pergerakan baik,tidak ada edema dan le si, atau kelai nan lainnya

TD; 110/70 mmHg
N: 80x/mnt
RR:18x/mnt
T : 36,7 º C Rambut pendek hitam,hygiene rambut dan kepala baik, tidak terda pat lesi / masa pada daerah kepa la, bentuk simetris

Sklera tidak ikterik, konjungtiva tidak terlihat anemis, penglihatan baik, tidak terdapat konjungtivi tis


Penciuman baik, dapat membedakan aroma ben tuk simetris, tidak terda pat polif

Mukosa mulut merah muda, tidak ada kelu han menelan, gigi lengkap

Bentuk sime tris,tidakada lesidan pem bengkakan tyroid dan kelenjar ge tah bening

Bentuk sime tris tanpa lesi, pergera kan reguler 18x/mnt, tidak ada whezing

Simetris ti dak terdapat lesi, tidak ada kelainan pada tulang belakang

Tidak terkaji

Capila revil <>

Pergerakan baik,tidak ada edema dan le si, atau kelai nan lainnya

N: 84x/mnt
RR:18x/mnt
T : 36,5 º C Rambut hitam lurus, tidak terdapat lesi / pembengka kan di daerah kepala


Sklera tidak ikterik, konjungtiva tidak terlihat anemis, penglihatan baik, tidak terdapat konjungtivi tis


Penciuman baik, dapat membedakan aroma, ti dak terdapat polifdan ben tuk simetris

Mukosa mulut merah muda, tidak ada kelu han menelan, gigi lengkap

Bentuk sime tris,tidakada lesidan pem bengkakan tyroid dan kelenjar ge tah bening

Bentuk sime tris tanpa lesi, pergera kan reguler 18x/mnt, tidak ada whezing

Simetris ti dak terdapat lesi, tidak ada kelainan pada tulang belakang

Tidak terkaji

Capila revil <>

Pergerakan baik,tidak ada edema dan le si, atau kelai nan lainnya

TD; 100/80 mmHg
N: 80x/mnt
RR:18x/mnt
T : 36,2 º C
10. Pola Kesehatan Keluarga
a. Tn.DM
1). Pola Nutrisi dan Cairan
Tn.DM makan 3x/hari dengan menu nasi, lauk pauk serta sayuran, Tn.Dm minum air putih 4-5 gelas/hari (600-800cc) kadang-kadang Tn.DM juga minum kopi. Tidak ada masalah nafsu makan.
2). Pola Eliminasi
Tn.DM BAB 1x/hari tanpa keluhan atau masalah, BAK 2-4x/hari dengan warna jernih agak kekuning-kuningan tanpa keluhan dan masalah.
3). Pola Kebersihan
Tn.DM biasa mandi 3x/hari menggunakan sabun dan selalu menggosok gigi setiap kali mandi, dan mencuci rambut 2 hari sekali.
4). Pola Istirahat Tidur
Tn.DM tidur sekitar 7-9 jam sehari dari pukul 22.00 hingga pukul 06.00 WIB. Jika sedang terkena asma Tn.DM mengeluh susah tidur akibat sesak.
b. Ny.A
1). Pola Nutrisi dan Cairan
Ny.A makan 3x/hari dengan menu nasi, lauk pauk serta sayuran, Ny.A minum air putih 4-6 gelas/hari (600-1000cc).
2). Pola Eliminasi
Ny.A BAB 1x/hari tanpa keluhan atau masalah, BAK 2-3x/hari dengan warna jernih agak kekuning-kuningan tanpa keluhan dan masalah.
3). Pola Kebersihan
Ny.A biasa mandi 3x/hari menggunakan sabun dan selalu menggosok gigi setiap kali mandi, dan mencuci rambut 1 hari sekali.
4). Pola Istirahat Tidur
Ny.A tidur sekitar 7-9 jam sehari dari pukul 22.00 hingga pukul 06.00 WIB. Jika ada kesempatan Ny.A juga tidur siang.


c. Tn. Sd
1). Pola Nutrisi dan Cairan
Tn.Sd makan 3x/hari dengan menu nasi, lauk pauk serta sayuran, Tn.Sd minum air putih 5-7 gelas/hari (800-1000cc).Tanpa keluhan.
2). Pola Eliminasi
Tn.Sd BAB 1x/hari tanpa keluhan atau masalah, BAK 2-4x/hari dengan warna jernih agak kekuning-kuningan tanpa keluhan dan masalah.
3). Pola Kebersihan
Tn.Sd biasa mandi 3x/hari menggunakan sabun dan selalu menggosok gigi setiap kali mandi, dan mencuci rambut 1 hari sekali.
4). Pola Istirahat Tidur
Tn.Sd tidur sekitar 7-8 jam sehari dari pukul 23.00 hingga pukul 06.00 WIB.
d. An.I
1). Pola Nutrisi dan Cairan
An.I makan 3x/hari dengan menu nasi, lauk pauk serta sayuran, An.I minum air putih 4-6 gelas/hari (600-800cc).
2). Pola Eliminasi
An.I BAB 1x/hari tanpa keluhan atau masalah, BAK 2-4x/hari dengan warna jernih agak kekuning-kuningan tanpa keluhan dan masalah.
3). Pola Kebersihan
An.I biasa mandi 3x/hari menggunakan sabun dan selalu menggosok gigi setiap kali mandi.
4). Pola Istirahat Tidur
An.I tidur sekitar 9-10 jam sehari dari pukul 21.00 hingga pukul 07.00 WIB.

B. Analisa Data
NO DATA DIAGNOSA
1.

2.

Ds:
- Tn.DM Mengatakan ia menderita penyakit asma sejak 4 tahun yang lalu dan sampai saat ini.
- Tn.DM mengatakan ia tidak menetahui apa penyebab dan bagaimana menangani asmanya.
- Tn.DM sering mengeluh sesak napas akibat asma yang dideritanya.

- Usia Tn.DM 64 tahun
- TTV :
TD: 130/80 mmHg
N : 94 x / menit
RR : 26 x/ menit
- Obat - obatan yang dikonsumsi:
Salbutamol,Dexa, Amoxilin,
Parasetamol, Vit B. (didapat dari puskesmas).

Ds :
- Tn.DM Mengatakan keluar ganya masih mengkonsumsi air parit yang berada di depan rumahnya untuk mandi dan mencuci sedangkan air minum menggunakan air hujan.
- Tn.DM Mengatakan ia belum mempunyai biaya dalam pengadaan air bersih.

Do:
- Rumah Tn.DM berada di depan sebuah parit.
- Keluarga Tn.DM tampak mengkonsumsi air parit untuk mandi dan mencuci.

Resiko penyakit berulang ; inefektif pengobatan asma pada keluarga Tn.DM Khusus nya pada Tn.DM berhubungan dengan ketidakmam puan keluarga mengenal dan menangani masalah.


Resiko terjadinya gannguan kesehatan berhubungan dengan ketidakmam puan keluarga dalam memodifikasi lingkungan


C. Prioritas Keperawatan
1. Resiko penyakit berulang ; inefektif pengobatan asma pada keluarga Tn.DM Khusus nya pada Tn.DM berhubungan dengan ketidakmam puan keluarga mengenal dan menangani masalah.
2. Resiko terjadinya gannguan kesehatan berhubungan dengan ketidakmam puan keluarga dalam memodifikasi lingkungan.

D. Scoring / Pembobotan Dan Penentuan Masalah
1. Resiko penyakit berulang ; inefektif pengobatan asma pada keluarga Tn.DM Khusus nya pada Tn.DM berhubungan dengan ketidakmam puan keluarga mengenal dan menangani masalah.
NO KRITERIA SCORE PEMBENARAN
1.

2.

3.

4. Sifat masalah
o Ancaman kesehatan

Kemungkinan masalah untuk diubah
o Hanya sebagian

Potensi masalah untuk dicegah
o Cukup

Menonjolnya masalah
o Masalah dirasakan dan segera ditangani
2 / 3 x1=2 / 3

1 / 2x2= 1

2/3x 1= 2/3

2/2 x 1 = 1 Masalah belum terjadi namun dapat terjadi kapan saja jika keluarga tidak mampu merawat dan mengenal permasalahan untuk melakukan pencegahan

Resiko penyakit berulang ; inefektif pengobatan asma pada keluarga Tn.DM Khusus nya pada Tn.DM dapat diatasi tetapi membutuhkan waktu yang lama dalam proses pengobatan penyakit asma.

Keluarga memilki keingi nan untuk mengenal dan mengetahui lebih jauh tentang resiko yang akan terjadi dan akan mengenal bagaimana cidera akibat asma.

Tn.DM merasakan resiko cidera (komplikasi) akibat asma yang sebagai satu masalah dan harus segera ditangani.
TOTAL 2 4/3

2. Resiko terjadinya gannguan kesehatan berhubungan dengan ketidakmam puan keluarga dalam memodifikasi lingkungan.
NO KRITERIA SCORE PEMBENARAN
1.

2.


3.


4. Sifat masalah
o Ancaman kesehatan

Kemungkinan masalah untuk diubah
o Hanya sebagian


Potensi masalah untuk dicegah
o Cukup


Menonjolnya masalah
o Ada masalah tetapi tidak harus segera ditangani.
2 / 3 x1=2 / 3

1 / 2x2= 1


2/3x 1= 2/3


1/2 x 1 = 1/2 Masalah belum terjadi namun dapat terjadi kapan saja jika keluarga tidak mampu memenuhi hygiene lingkungan.

Resiko terjadinya gang guan kesehatan bisa di atasi, namun tidak didu kung oleh kemampuan keluarga dalam memodi fikasi lingkungan.

Keluarga memilki keingi nan untuk memperbaiki hygiene lingkungan (penggunaan air bersih).

Tn.DM merasakan adanya resiko terjadinya gangguan kesehatan tetapi masih menunggu biaya.
TOTAL 2 3/1


E. RENCANA KEPERAWATAN KELUARGA
NO Diagnosa keperawatan Tujuan Kriteria avaluasi Rencana Intervensi
TUM TUK Kriteria Standar
1 Resiko pe nyakit beru lang ; in efektif pe ngobatan asma pada keluarga Tn.DM Khusus nya pada Tn.DM berhubungan dengan ke tidakmam puan keluar ga menge nal dan me nangani masalah.
Resiko terhadap penyakit berulangdapat diatasi Setelah dilakukan pertemuan 3x45 menit diharapkan keluarga mampu:
1.Mengenal masalah
a. menyebut kan secara sederhana pengertian asma


b. menyebut kan penyebab asma

c. Menyebut kan tanda dan gejala asma serta akibat apabila asma tidak dirawat dengan baik

2. Mengambil Keputusan

3. Merawat Anggota Keluarga


4. Memodifi kasi lingku ngan

5. Memanfaat kan Fasilitas Kesehatan


Kognitif verbal

Kognitif verbal


Kognitif verbal


Respon afektif

Kognitif verbal

Respon Afktif


Respon afektif


-Keluarga menyebutkan pengertian asma , yaitu: Suatu penyakit dari sistem pernapasan yang meliputi peradangan dari jalan napas.


-Keluarga menyebutkan minimal 2 penyebab terjadinya asma yaitu:
1. Hiper-reaktif jalan napas.
2. Alergen
3. Status Emosi
4. Kelelahan
5.Perubahan Udara

-Keluarga menyebut kan 3 dari 6 tanda dan gejala asma: batuk, mengi, pernapasan pendek, dan rasa sesak di dada, tidak dapat bicara dengan kalimat yang lengkap, penggunaan otot-otot bantu pernapasan.


-Keluarga bisa mengambil keputusan untuk merawat anggota keluarga dengan asma

-Keluarga dapat menyebutkan cara merawat anggota keluarga yang sedang terkena serangan asma minimal 2 dari 3 yaitu; berikan posisi setengah duduk (menyandar), atur posisi kepala dengan posisi menegok keatas(ekstensi), berikan ruang untuk mengambil udara (jangan di kerumuni),

-Keluarga dapat me nyebutkan minimal 2 dari 4cara memo difikasi lingkungan untuk mencegah terjadinya asma pada anggota keluarga, yaitu;
Selalu membersihkan rumah untuk menghindari debu, tidak memelihara binatang yang berbulu didalam rumah, mencegah polusi udara, mempertahankan aliran udara didalam rumah atau kamar dengan jendela dan ventilasi yang cukup dan terbuka.

Keluarga bisa memanfaatkan fasilitas kesehatan masyarakat yang ada di dekat lingkungan keluarga


- kaji pengetahuan keluarga tentang asma
- jelaskan dan diskusikan dengan keluarga pengertian asma dengan menggunakan lembar balik dan pamplet
- berikan rinforcement positif pada keluarga

- jelas kan dan diskusikan dengan keluarga pengertian asma
- Motiva si keluar ga untuk mengidentifikasi penyebab asma yang terjadi pada Tn.DM
- Berikan renforcement yang positif pada keluarga.

- jelaskan dan diskusikan tanda dan gejala asma
- Berikan renforcement positif pada keluarga atas jawaban yang benar mengenai tanda dan gejala asma

- Motiva si dan berikan kesempatan pada keluarga untuk mengambil keputusan yang tepat
- berikan reinforcement positif atas keputusan untuk merawat anggota keluarga dengan asma

- jelaskan dan diskusikan dengan keluarga tentang cara merawat anggota keluarga yang sedang diserang asma.
- berikan reinforcement positif atas kemampuan keluarga dalam menyebutkan cara-cara merawat anggota keluarga yang sedang diserang asma.
-jelaskan dan diskusikan dengan pihak keluarga mengenai hal-hal yang bisa dilakukan untuk memodifikasi lingkungan guna menghindari terjadinya asma.
- berikan renforcement yang positif atas tanggapan baik dan kemampuan keluarga dalam menyebutkan cara-cara memodifikasi lingkungan.

-Jelaskan mengenai pentingnya datang ke Puskesmas
-berikan reinforcement yang positif atas keinginan keluarga untuk memanfaatkan fasilitas kesehatan (puskesmas).


F. Implementasi Keperawatan
No Tanggal Diagnosa Kep Implementasi Evaluasi
1. Dx. 1 Setelah menjelaskan tujuan dan membuat kontrak waktu, dilanjutkan dengan :
1. Mengkaji pengetahuan keluarga tentang pengertian, penyebab serta tanda dan gejala Asma.
2. Menjelaskan dan mendiskusikan dengan keluarga tentang ; pengertian Asma, penyebab, tanda dan gejala, penanganan mandiri, kondisi lingkungan yang diperlukan, serta kiat-kiat dalam mengontrol Asma menggunakan lembar balik dan leaflet.
3. Memberikan kesempatan bertanya dan mendiskusikan pertanyaan keluarga.
4. Mengevaluasi hasil penkes dengan memberikan kuisioner untuk mengetahui tingkat pemahaman keluarga.
5. Memotivasi keluarga untuk melakukan pengontrolan seperti yang sudah dijelaskan. Struktur :
• Tn.DM adalah seorang penderita Asma
• Tn.DM dan keluarga tidak mengetahui tentang hal-hal yang terkait asma.
• Keluarga tidak mengetahui bagaimana merawat anggota keluarga dengan penyakit asma
Proses :
• Keluarga Tn.DM mengatakan bahwa Asma adalah penyempitan pada saluran pernapasan sehingga menimbulkan kesulitan dalam bernapas.
• Keluarga Tn.DM mengatakan bahwa penyebab atau faktor pencetus dari timbulnya asma diantaranya adalah ; Alergen, Status emosi, dan kelelahan.
• Keluarga Tn.DM mengatakan bahwa anda dan gejala Asma diantaranya adalah ; Batuk, mengi, sesak, dan napas pendek. Sesuaidengan yang Tn.DM rasakan.
• Keluarga Tn.DM mengatakan bahwa jika Tn.DM terkena Asma maka tindakan mandiri yang bisa dilakukan adalah ; berikan posisi setengah duduk dan atur posisi kepala menengok keatas.
• Keluarga Tn.DM mengatakan bahwa kondisi rumah yang diperlukan adalah ; Selalu bersih dari debu dan kotoran, tidak memelihara binatang berbulu di dalam rumah, mencegah polusi udara seperti rokok, mempertahankan jendela dan ventilasi agar tetap terbuka.
Hasil:
Objektif :
• Keluarga Tn.DM tampak kooperatif dan menyimak penjelasan dan tampak sering menanyakan hal-hal yang belum dimengerti.
Analisa :
4 dari 5 tugas keluarga sudah terpenuhi (tujuan / tugas keluarga yang belum terpenuhi adalah Memodifikasi lingkungan).
Perencanaan :
Lanjutkan tindakan :
Adakan kunjungan rumah secara berkala (2 minggu sekali).

SATUAN ACARA PEMBELAJARAN
A. Latar Belakang
Tn.DM didiagnosa menderita penyakit ASMA semenjak 4 tahun yang lalu, dan mengikuti terapi pengobatan seperti yang dianjurkan puskesmas. Tn.DM dan keluarga nya sendiri tidak mengetahui tentang penyakit Tn.DM, mereka hanya tau penyakit itu namanya asma. Mereka tidak mengetahui apa faktor penyebabnya dan bagaiamana cara penanganan serta pengontrolannya.
Sehubungan dengan masalah di atas, untuk mengatasinya Tn.DM dan keluarganya memerlukan pendidikan kesehatan berupa penyuluhan tentang Asma yang meliputi ; pengertian, penyebab, tanda dan gejala dan sebagainya.

B. Tujuan Umum
Setelah dilakukan tindakan pendidikan kesehatan selama 45 menit diharapkan keluarga bisa mengerti mengenai hal-hal yang berkaitan dengan penyakit asma yang diderita Tn.DM dan bagaimana penanganan dan pengontrolannya.

C. Tujuan Khusus
Setelah dilakukan tindakan pendidikan kesehatan selama 45 menit diharapkan :
1. Keluarga mampu menyebutkan secara sederhana pengertian Asma
2. Keluarga mampu menyebutkan minimal 3 dari 5 penyebab datangnya Asma
3. Keluarga mampu menyebutkan minimal 3 dari 6 tanda dan gejala Asma
4. Keluarga mampu menyebutkan minimal 2 dari 3 penanganan yang diberikan pada keluarga yang sedang terkena Asma
5. Keluarga dapat menyebutkan minimal 2 dari 4cara memodifikasi lingkungan untuk mencegah terjadinya asma pada anggota keluarga.

D. Sasaran / Target
Sasaran / target dari pendidikan kesehatan ini adalah Tn.DM dan keluarganya yang beralamat di Jl.Tanjung Hulu Gg.Karya Bakti No.08.

E. Metode
1. Ceramah ( Penyampaian materi )
2. Tanya Jawab

F. Media
1. Leaflat
2. Lembar Balik

G. Waktu Penyuluhan Dilaksanakan
Hari / Tanggal : Sabtu / 1 Maret 2008
Waktu : Pukul 14.00 - 14.45 (s/d selesai)
Tempat : Dirumah Keluarga Tn.DM

H. Strategi Pelaksanaan
1. Preinteraksi ( 5 menit )
- Memberi salam
- Memperkenalkan diri kembali dan mengingatkan keluarga pada kontrak yang telah dibuat sebelumnya
2. Interaksi ( 35 menit )
- Penyampaian Materi
- Tanya Jawab
3. Terminasi ( 5 menit )
- Menyimpulkan dan mengevaluasi hal-hal yang telah disampaikan dan didiskusikan bersama
- Memberi salam


MATERI
A. Pengertian
Asma adalah penyempitan pada saluran pernapasan sehingga menimbulkan kesulitan dalam bernafas.

B. Penyebab
1. Hiper-reaktif jalan napas.
2. Alergen
3. Status Emosi
4. Kelelahan
5. Perubahan Udara

C. Tanda Dan Gejala
1. Batuk
2. Mengi
3. Pernapasan pendek
4. Rasa sesak di dada
5. Tidak dapat bicara dengan kalimat yang lengkap
6. Penggunaan otot-otot bantu pernapasan.

D. Tindakan Mandiri Jika Asma Kambuh
1. Berikan posisi setengah du duk (menyandar)
2. Atur posisi kepala de ngan posisi menegok ke atas (ekstensi)
3. Berikan ruang untuk me ngambil udara (jangan di kerumuni)

E. Lingkungan Rumah Yang Diperlukan
1. Selalu membersihkan rumah untuk menghindari debu
2. Tidak memelihara binatang yang berbulu di dalam rumah
3. Mencegah polusi udara
4. Mempertahankan aliran udara didalam rumah atau kamar dengan jendela dan ventilasi yang cukup dan terbuka.
F. Kiat-Kiat Dalam Mengontrol Asma
1. Kenali asma anda (jenis yang mana, ringan, dll)
2. Kenali pencetusnya, jika emosi maka atasi emosi, jika virus influenza maka perlu divaksinasi, jika makanan maka hindari makanan tersebut, jika debu rumah maka hindari debu rumah.
3. Kenali obat-obatan yang dipakai secara benar. Pakai obat yang disuruh dokter secara benar. Pastikan obat benar dan dosis benar.
4. Kontrol ke dokter jangan hanya lagi sesak, seperti servis mobil ja ngan tunggu rusak baru ke bengkel, lakukan perawatan terhadap badan sendiri.
5. Siapkan obat emergency untuk serangan di tengah malam.


BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Asma adalah penyempitan pada saluran pernapasan sehingga menimbulkan kesulitan dalam bernafas. Penyakit ini merupakan salah satu dari gangguan sistm pernapasan yang ada. Penyakit ini disebabkan oleh ; hiper-reaktif dari jalan napas, alergen, status emosi, kelelahan dan perubahan suhu udara. Sedangkan tanda dan gejalanya adalah batuk, mengi, napas pendek, sesak, dan sebagainya.
Tn.DM adalah salah satu penderita Asma oleh karena itu sangat tepat jika diberikan asuhan keperawatan pada Tn.DM dan keluarganya, mengingat pentingnya peran keluarga dalam proses pengontrolan penyakitnya.
Selama melakukan asuhan keperawatan terbina hubungan rasa saling percaya antara perawat / penulis dengan pihak keluarga, yang dalam prosesnya setelah melalui pengkajian didapatkan 2 masalah keperawatan yang dapat diambil.Yaitu ; Resiko penyakit berulang ; inefektif pengobatan asma pada keluarga Tn.DM Khusus nya pada Tn.DM berhubungan dengan ketidakmam puan keluarga mengenal dan menangani masalah dan Resiko terjadinya gannguan kesehatan berhubungan dengan ketidakmam puan keluarga dalam memodifikasi lingkungan.
Untuk masalah ini perawat / penulis melakukan penyuluhan kesehatan kepada pihak keluarga mengenai penyakit asma dan hal-hal yang terkait didalamnya.

B. Saran
Berdasarkan kesimpulan diatas maka penulis mencoba mengemukakan saran untuk menjadi pertimbangan dan untuk meningkatkan kualitas dalam pemberian asuhan keperawatan. Adapun saran tersebut adalah :
1. Dalam melakukan pengkajian hendaknya dilakukan secara komprhensif sehingga masalah kperawatan yang terjadi dapat di ketahui dan ditangani segera.
2. Bagi klien dan keluarga hendaklah menigkatkan kesadaran dalam hal menjaga kesehatan sehingga tidak mudah terjadi masalah kesehatan. Dan masalah kesehatan yang sudah terjadi bisa dikontrol sehingga tidak timbul kembali.

DAFTAR PUSTAKA

Wahit Iqbal Mubarak dkk. Ilmu Keperawatan Komunitas 2 "Teori & Aplikasi Dalam Praktik Dengan Pendekatan Asuhan Keperawatan Komunitas, Gerontik dan Keluarga". CV. Sagung Seto, Jakarta ; 2006.

Crockett, Antony. Penanganan Asma Dalam Perawatan Primer. Hipokrates ; Jakarta,1997

Mansjoer, Arif. Kapita Selekta Kedokteran. Edisi 3. Jilid I. Media Aesculapius. Jakarta ; 2000.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar