Selasa, 14 September 2010

jatuh cinta berjuta rasanya

Yang jelas, dari kesemua jenis hubungan interpersonal, hubungan cinta menduduki tempat yang penting dalam kehidupan manusia. Beruntungnya, meskipun posisinya teramat esensial, tidak diperlukan keahlian ataupun ketrampilan khusus untuk jatuh cinta. Tak perlu belajar dulu untuk jatuh cinta karena ia datang secara alami. “We are born to love”. Kita terlahir untuk mencinta, demikian ungkap Perdana Menteri Inggris, Benjamin Desraelli. Begitupun, meski terlahir untuk mencinta, kita sering kesulitanmengartikan apa itu cinta.

Cinta adalah suatu perasaan yang dicirikan dengan kedekatan, kepedulian, keintiman, hasrat, dan komitmen. Cinta merupakan sebuah hubungan interpersonal yang dikembangkan, dipertahankan, dan terkadang pula dihancurkan lewat komunikasi. Disisi lain, komunikasi pun dapat menumbuhkan cinta.

Demikian sedikit telisik ilmiah mengenai arti cinta. Yang menarik di sini adalah, ternyata cinta tidak selalu muncul dengan sendirinya. Terkadang ia perlu diciptakan lewat komunikasi. Seperti kata pepatah, tak kenal maka tak sayang, dan di budaya Jawa dikenal pula ungkapan Witing tresno jalaran soko kulino (Cinta datang karena terbiasa). Cinta perlu diupayakan dengan membuka jalur-jalur komunikasi. Implikasinya, cinta tak mungkin hadir ketika salah satu pihak menutup diri akan peluang ‘menumbuhkan’hubungan lebih lanjut; sebab pada hakikatnya hubungan antara dua orang yang saling mencinta adalah hubungan yang saling tergantung satu sama lain. Proses memberi-dan- menerima alias take and give mustahil berjalan mulus ketika salah satu pihak menutup diri untuk menerima ataupun membatasi diri untuk memberi.

Ketika cinta itu mulai tumbuh pun, cinta itu harus dijaga karena bukan tidak mungkin cinta itu dapat hancur lebur ketika proses komunikasi antara sepasang pecinta itu berjalan dengan tidak semestinya. Orang bisa saja mengatakan jatuh cinta dapat berawal dari mata turun ke hati yang terjadi secara spontan. Banyak pasangan yang menyatakan bahwa mereka jatuh cinta pada pandangan pertama. Namun, seberapa lama kesan indah dari pandangan itu bertahan? Dalam perkembangannya emosi juga harus diimbangi pertimbangan-pertimbangan realistis supaya dapat dipertahankan.

Ah, mungkin mudah jatuh cinta, namun menjalin cinta bukanlah hal yang mudah. Mengurai dan menjalani ‘rasa’ cinta yang sejuta itu bukanlah hal yang sederhana. Menspesifikasi rasa yang sejuta itu pun bisa hampir mustahil dilakukan. Tambahan lagi, reaksi setiap orang saat jatuh cinta pun tidak sama. Ada yang langsung menyambut cinta itu, ada pula yang ragu-ragu dan akhirnya memilih membiarkan cinta itu pergi.

Adalah Lee (1976) seorang peneliti yang berupaya mengurai rasa cinta yang sejuta itu dan akhirnya merangkum rasa itu menjadi enam saja –eros, ludus, storge, mania dan agape. Setiap orang memiliki kecenderungan pada satu atau lebih jenis cinta tersebut. Nah, jenis pecinta yang manakah kita?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar