Kamis, 30 September 2010

Asuhan Keperawatan Malaria

TUGAS KELOMPOK

KEPERAWATAN TROPIS I

( Asuhan Keperawatan Malaria )

NAMA – NAMA KELOMPOK MALARIA

ADE CANDRA WIBOWO

ANITA ENDAH PUSPITASARI

DINI AFRIANTI FITRIANI

YUNITA ARDIANTI IRIANSYAH

MARYUENTIN.T. KERANGAN

MARIA HAMOKWARONG

ADRIANI DATU TO’LA

RELTUS REPPA

NUR WAHIDAH MADONG

DESI LUSIA TEDDI

FENY TANDI ARAX

DWI SUSANTI

DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL

UNIVERSITAS CENDERAWASIH

PROGRAM PENDIDIKAN NERS

JAYAPURA

2010

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Malaria merupakan penyakit yang terdapat di daerah Tropis. Penyakit ini sangat dipengaruhi oleh kondisi-kondisi lingkungan yang memungkinkan nyamuk untuk berkembangbiak dan berpotensi melakukan kontak dengan manusia dan menularkan parasit malaria. Contoh faktor-faktor lingkungan itu antara lain hujan, suhu, kelembaban, arah dan kecepatan angin, ketinggian. Salah satu faktor lingkungan yang juga mempengaruhi peningkatan kasus malaria adalah penggundulan hutan, terutama hutan-hutan bakau di pinggir pantai. Akibat rusaknya lingkungan ini, nyamuk yang umumnya hanya tinggal di hutan, dapat berpindah di pemukiman manusia, kerusakan hutan bakau dapat menghilangkan musuh-musuh alami nyamuk sehingga kepadatan nyamuk menjadi tidak terkontrol.

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

B. Konsep malaria

1. Pengertian

Malaria adalah penyakit disebabkan olehn protozoa yang disebut plasmodium, yang dalam setelah satu tahap perkembangbiakkannya akan memasuki dan mengahancurkan sel – sel darah merah.

Plasmodium yang menyebarkan penyakit malaria berasal dari spesies plasmodium falciparum dan plasmodium vivax, plasmodium ovale, plasmodium malariae, dan plasmodium knowlesi.

2. Etiologi

Penyakit infeksi dengan demam berkala yang disebabkan untuk parasit plasmodium dan di tukarkan untuk sejenis nyamuk tertentu yaitu amepheles.Protozoa genus plasmodium merupakan penyebab dari malaria yang terdiri dari empat spesies, yaitu :

1. Plasmodium falcifarum penyebab malaria tropika

2. Plasmodium ovale penyebab malaria ovale

3. Plasmodium vivax penyebab malaria tertiana

4. Plasmodium malariae penyebab malarua Quartanu

Malaria juga melibatkan proses perantara yaitu manusia maupun vertebra lainnya, dan rosper definitif yaitu nyamuk anopheles.

3. Klasifikasi

Jenis malaria

Penyakit ini memiliki 4 jenis dan disebabkan oleh spesies parasit yang berbeda yaitu sebagai berikut :

a. Malaria tertiana ( paling ringan )

Disebabkan oleh plasmodium vivax dengan gejala demam dapat terjadi setiap 2 hari sehari sekali setelah gejala pertama terjadi ( dapat terjadi selama 2 minggu setelah infeksi )

b. Malaria kuartana

Plasmodium malariae, memiliki masa inkubasi lebih lama dari pada malaria tertiana atau tropika,

c. Malaria tropika

Disebabkan oleh plasmodium palsifarum yang cenderungmenjadi akut, tetapi bila cepat diobati hasil pengobatan memuaskan

d. Malaria selebral

Adalah suatu komplikasi berat dari infeksi dan secara simtomatis dan supertif. Pada penderita yang plasmodium falciparum yang ditandai demam yang sangat mengganggu kesadaran, kejang yang terutama terjadi dan berakhir pada kematiaan jika tidak di atasi akan berakibat fatal.

e. Demam rimba (jungle fever)

Adalah malaria aestivo-autumnal atau disebut juga malaria tropika, disebabkan plasmodium falciparum merupakan penyebab sebagian besar kematian akibat malaria. Organisme bentuk ini sering menghalangi jalan darah ke otak, menyebabkan koma, mengigau dan kematian.Demam rimba (jungle fever), malaria aestivo-autumnal atau disebut juga malaria tropika, disebabkan plasmodium falciparum merupakan penyebab sebagian besar kematian akibat malaria. Organisme bentuk ini sering menghalangi jalan darah ke otak, menyebabkan koma, mengigau dan kematian.

f. Malaria pernisiosa, disebabkan oleh Plasmodium vivax, gejala dapat timbul sangat mendadak, mirip Stroke, koma disertai gejala malaria yang berat.

C. Epedemiologi

Gejala klasik, biasanya ditemukan pada penderita yang berasal dari daerah non endemis malaria atau yang belum mempunyai kekebalan (immunitas); atau yang pertama kali menderita malaria. Gejala ini merupakan suatu parokisme, yang terdiri dari tiga stadium berurutan :

    1. menggigil (selama 15-60 menit), terjadi setelah pecahnya sizon dalam eritrosit dan keluar zat-zat antigenik yang menimbulkan mengigil-dingin.
    2. demam (selama 2-6 jam), timbul setelah penderita mengigil, demam dengan suhu badan sekitar 37,5-40 derajad celcius, pada penderita hiperparasitemia (lebih dari 5 persen) suhu meningkat sampai lebih dari 40 derajad celcius.
    3. berkeringat (selama 2-4 jam), timbul setelah demam, terjadi akibat gangguan metabolisme tubuh sehingga produksi keringat bertambah. Kadang-kadang dalam keadaan berat, keringat sampai membasahi tubuh seperti orang mandi. Biasanya setelah berkeringat, penderita merasa sehat kembali.
    4. Gejala malaria dalam program pemberantasan malaria :

- Demam

- Menggigil

- Berkeringat

- Dapat disertai dengan gejala lain: Sakit kepala, mual dan muntah.

- Gejala khas daerah setempat: diare pada balita (di Timtim), nyeri otot atau pegal-pegal pada orang dewasa (di Papua), pucat dan menggigil-dingin pada orang dewasa (di Yogyakarta).

    1. Gejala malaria berat atau komplikasi, yaitu gejala malaria klinis ringan diatas dengan disertai salah satu gejala di bawah ini :

- Gangguan kesadaran (lebih dari 30 menit)

- Kejang, beberapa kali kejang

- Panas tinggi diikuti gangguan kesadaran

- Mata kuning dan tubuh kuning

- Perdarahan di hidung, gusi atau saluran pencernaan

- Jumlah kencing kurang (oliguri)

- Warna urine seperti I tua

- Kelemahan umum (tidak bisa duduk/berdiri)

- Nafas sesak

    1. Kadar darah putih, leukosit, cenderung meningkat. Jika tidak segera diobati biasanya akan timbul jaundice ringan (sakit kuning) serta pembesaran hati dan limpa.
    2. Kadar gula darah rendah.
    3. Jika sejumlah parasit menetap di dalam darah kadang malaria bersifat menetap. Menyebabkan penurunan nafsu makan, rasa pahit pada lidah, lemah, sertai demam.

D. Penatalaksanaan ( malaria berat )

- melakukan pemeriksaan secara legartis yang tertanda anamnesis secara lengkap

- pemeriksaan fisik

- pemeriksaan leb

E. Rencana Intervensi

Prevensi primer

- Pencegah giiigitan nyamuk secara langsung

- Pasang kelambu

Prevensi sekunder

- Menjaga kebersihan lingkungan

- Mencegah teerjadinya air tergenang untuk tempat bersarangnya nyamuk

- Pengering, penimbungan dan pembersihan lumut

Prevensi tersier

- Penyemprotan rumah

- Foging

BAB III

ISI PEMBAHASAN

ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN DENGAN MALARIA

Pengkajian

1. Aktivitas/ istirahat

  • Gejala : Keletihan, kelemahan, malaise umum
  • Tanda : Takikardi, Kelemahan otot dan penurunan kekuatan.

2. Sirkulasi

  • Tanda : Tekanan darah normal atau sedikit menurun. Denyut perifer kuat dan cepat (fase demam) Kulit hangat, diuresis (diaphoresis ) karena vasodilatasi. Pucat dan lembab (vaso kontriksi), hipovolemia,penurunan aliran darah.

3. Eliminasi

  • Gejela : Diare atau konstipasi; penurunan haluaran urine
  • Tanda : Distensi abdomen

4. Makanan dan cairan

  • Gejala : Anoreksia mual dan muntah
  • Tanda : Penurunan berat badan, penurunan lemak subkutan, dan Penurunan masa otot. Penurunan haluaran urine, kosentrasi urine.

5. Neuro sensori

  • Gejala : Sakit kepala, pusing dan pingsan.
  • Tanda : Gelisah, ketakutan, kacau mental, disorientas deliriu atau koma.

6. Pernapasan.

  • Tanda : Tackipnea dengan penurunan kedalaman pernapasan .
  • Gejala : Napas pendek pada istirahat dan aktivitas

7. Penyuluhan/ pembelajaran

  • Gejala : Masalah kesehatan kronis, misalnya hati, ginjal, keracunan alkohol, riwayat splenektomi, baru saja menjalani operasi/ prosedur invasif, luka traumatik.

Diagnosa Keperawatan

Diagnosa keperawatan pada pasien dengan malaria berdasarkan dari tanda dan gejala yang timbul dapat diuraikan seperti dibawah ini (Doengoes, Moorhouse dan Geissler, 1999):

  1. Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan asupan makanan yang tidak sdekuat ; anorexia; mual/muntah
  2. Resiko tinggi terhadap infeksi berhubungan dengan penurunan sistem kekebalan tubuh; prosedur tindakan invasif
  3. Hipertermia berhubungan dengan peningkatan metabolisme, dehidrasi, efek langsung sirkulasi kuman pada hipotalamus.
  4. Perubahan perfusi jaringan berhubungan dengan penurunan komponen seluler yang di perlukan untuk pengiriman oksigen dan nutrient dalam tubuh.
  5. Kurang pengetahuan, mengenai penyakit, prognosis dan kebutuhan pengobatan berhubungan dengan kurangnya pemajanan/ mengingat kesalahan interprestasi informasi, keterbatasan kognitif.

Intervensi Keperawatan

Rencana keperawatan malaria berdasarkan masing-masing diagnosa diatas

adalah :

1. Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan asupan makanan yang tidak sdekuat; anorexia; mual/muntah .

Tindakan/ Intervensi :

  • Kaji riwayat nutrisi, termasuk makanan yang disukai. Observasi dan catat masukan makanan klien. Rasional : mengawasi masukan kalori atau kualitas kekeurangan konsumsi makanan.
  • Berikan makan sedikit dan makanan tambahan kecil yang tepat. Rasional : Dilatasi gaster dapat terjadi bila pemberian makan terlalu cepat setelah periode anoreksia
  • Pertahankan jadwal penimbangan berat badan secara teratur. Rasional : Mengawasi penurunan berat badan atau efektifitas nitervensi nutrisi
  • Diskusikan yang disukai klien dan masukan dalam diet murni. Rasional : Dapat meningkatkan masukan, meningkatkan rasa berpartisipasi/ kontrol
  • Observasi dan catat kejadian mual/ muntah, dan gejala lain yang berhubungan. Rasional : Gejala GI dapat menunjukan efek anemia (hipoksia) pada organ
  • Kolaborasi untuk melakukan rujukan ke ahli gizi. Rasional : Perlu bantuan dalam perencanaan diet yang memenuhi kebutuhan nutrisi.

2. Resiko tinggi terhadap infeksi berhubungan dengan penurunan sistem tubuh (pertahanan utama tidak adekuat), prosedur invasif.

Tindakan/ Intervensi :

  • Pantau terhadap kecenderungan peningkatan suhu tubuh. Rasional : Demam disebabkan oleh efek endoktoksin pada hipotalamus dan hipotermia adalah tanda tanda penting yang merefleksikan perkembangan status syok/ penurunan perfusi jaringan.
  • Amati adanya menggigil dan diaforosis. Rasional : Menggigil sering kali mendahului memuncaknya suhu pada infeksi umum.
  • Memantau tanda - tanda penyimpangan kondisi/ kegagalan untuk memperbaiki selama masa terapi. Rasional : Dapat menunjukkan ketidak tepatan terapi antibiotik atau pertumbuhan dari organisme.
  • Berikan obat anti infeksi sesuai petunjuk. Rasional : Dapat membasmi/ memberikan imunitas sementara untuk infeksi umum
  • Dapatkan spisemen darah. Rasional : Identifikasi terhadap penyebab jenis infeksi malaria

3. Hipertermia berhubungan dengan peningkatan metabolisme dehirasi efek langsung sirkulasi kuman pada hipotalamus.

Tindakan/ intervensi :

  • Pantau suhu pasien (derajat dan pola), perhatikan menggigil. Rasional : Hipertermi menunjukan proses penyakit infeksius akut. Pola demam menunjukkan diagnosis.
  • Pantau suhu lingkungan. Rasional : Suhu ruangan/ jumlah selimut harus diubah untuk mempertahankan suhu mendekati normal.
  • Berikan kompres mandi hangat, hindari penggunaan alkohol. Rasional : Dapat membantu mengurangi demam, penggunaan es/alkohol mungkin menyebabkan kedinginan. Selain itu alkohol dapat mengeringkan kulit.
  • Berikan antipiretik. Rasional : Digunakan untuk mengurangi demam dengan aksi sentralnya pada hipotalamus.
  • Berikan selimut pendingin. Rasional : Digunakan untuk mengurangi demam dengan hipertermi.

4. Perubahan perfusi jaringan berhubungan dengan penurunan komponen seluler yang di perlukan untuk pengiriman oksigen dan nutrient dalam tubuh

Tindakan/ intervensi :

  • Pertahankan tirah baring bantu dengan aktivitas perawatan. Rasional : Menurunkan beban kerja miokard dan konsumsi oksigen, memaksimalkan efektifitas dari perfusi jaringan.
  • Pantau terhadap kecenderungan tekanan darah, mencatat perkembangan hipotensi dan perubahan pada tekanan nadi. Rasional : Hipotensi akan berkembang bersamaan dengan kuman yang menyerang darah.
  • Perhatikan kualitas, kekuatan dari denyut perifer. Rasional : Pada awal nadi cepat kuat karena peningkatan curah jantung, nadi dapat lemah atau lambat karena hipotensi yang terus menerus, penurunan curah jantung dan vaso kontriksi perifer.
  • Kaji frukuensi pernafasan kedalaman dan kualitas. Perhatikan dispnea berat. Rasional : Peningkatan pernafasan terjadi sebagai respon terhadap efek-efek langsung dari kuman pada pusat pernafasan. Pernafasan menjadi dangkal bila terjadi insufisiensi pernafasan, menimbulkan resiko kegagalan pernafasan akut.
  • Berikan cairan parenteral. Rasional : Untuk mempertahankan perfusi jaringan, sejumlah besar cairan mungkin dibutuhkan untuk mendukung volume sirkulasi.

5. Kurang pengetahuan mengenai penyakit, prognosis dan kebutuhan pengobatan berhubungan dengan kurangnya pemajanan/ mengingat kesalahasn interprestasi informasi, keterbatasan kognitif.

Tindakan/ intervensi:

  • Tinjau proses penyakit dan harapan masa depan. Rasional : Memberikan pengetahuan dasar dimana pasien dapat membuat pilihan.
  • Berikan informasi mengenai terapi obat - obatan, interaksi obat, efek samping dan ketaatan terhadap program. Rasional : Meningkatkan pemahaman dan meningkatkan kerja sama dalam penyembuhan dan mengurangi kambuhnya komplikasi.
  • Diskusikan kebutuhan untuk pemasukan nutrisional yang tepat dan seimbang. Rasional : Perlu untuk penyembuhan optimal dan kesejahteraan umum.
  • Dorong periode istirahat dan aktivitas yang terjadwal. Rasional : Mencegah pemenatan, penghematan energi dan meningkatkan penyembuhan.
  • Tinjau perlunya kesehatan pribadi dan kebersihan lingkungan. Rasional : Membantu mengontrol pemajanan lingkungan dengan mengurangi jumlah penyebab penyakit yang ada.
  • Identifikasi tanda dan gejala yang membutuhkan evaluasi medis. Rasional : Pengenalan dini dari perkembangan / kambuhnya infeksi.
  • Tekankan pentingnya terapi antibiotik sesuai kebutuhan. Rasional : Pengguaan terhadap pencegahan terhadap infeksi.

Sumber

· http://www.google.co.id/url?sa=t&source=web&cd=5&ved=0CB4QFjAE&url=http%3A%2F%2Fcontohskripsitesis.com%2Fbackup%2FTugas%2520Kuliah%2FAsuhan%2520Keperawatan.doc&rct=j&q=pendahuluan%20askep%20malaria&ei=qYCkTJCoGofKvQPogOGfDQ&usg=AFQjCNGx-eUooGTLcVb66vgO8ACWj3e0zg&cad=rja

Tidak ada komentar:

Posting Komentar