Rabu, 02 Desember 2009

Fajar Untukmu


Mendung hari ini begitu terasa genting
Aku menatap waktu yang terus berputar…
Tapi aku di butakan oleh sinar fajar mentari yang twerus kau pancarkan buatku…

Fajar… Aku disini tetap menantimu, , ,
Menantimu menyambut tanganku ini. .
Fajar… Aku memintamu meminangku nanti hingga aku menjadi kekasihmu yang sah secara agama..
Tapi aku ingin engkau menikahi agamaku dahulu sebelum menikahiku…

Lewat Puisi ini aku ingin kau membacanya…

BERDIRI SENDIRI


:masii berpijak pada tanah yang basah, masii bergoyah
:masii halus benangbenang sutra itu melilit, masii terikat
:masii membumbung angan dan asa tentang aku dan dia, masii tak terlupa
:namun ku coba, kucoba berikan sedikit udara
:pada hatiku yang pengap dan sempat pekat
:kucoba untuk pancangkan sebentuk kepercayaan
:pada dirinya yang selama ini telah berusaha menyeka peluhku
:pada dirinya yang selama ini telah menyita sebagian perhatianku
:pada dirinya
:bukan lagi masalah waktu
:namun kali ini adalah bagaimana aku sanggup untuk mengatakan
:mengatakan padanya
:jujur dari hati yang tersembunyi
:bahwa aku, aku tak akan pernah lagi mencintai dirinya yang tlah berlalu
:bahwa aku, aku akan selalu beriringan denganya tanpa bayang-bayang masa lalu
:namun aku belum sanggup
:mungkin suatu saat aku bisa
:mengatakan padanya
:apa yang selama ini aku rasa
:apa yang selama ini aku jaga
:apa yang selama ini aku dekap
:rapat
:dan terhalang
:tentang perasaaan hati
:tentang aku yang mencintai dirinya

Menanti dirimu

Tak bernyawa langkah hati menanti
Sebuah jawaban dari pujaan hati
Menanti dengan sejuta harap dimimpi
Hingga gundah seakan menemani

Setiap gerakan hati melampaui
Ketakutan akan kehilangan mimpi
Mimpi akan datangnya hari
Bersama sang belahan hati

terhenti


jika aku terluka
Adakah yg mengobati
Jika langkahku terhenti
Adakah yg dpt membuat ku melangkah lagi

Lama menanti
Ingin berhenti
Lama perahu oleng
Tak ada pulau untuk berlabuh

Hingga ku terlelap

Memendam rasa
Tak bisa ungkapakan rangkaiyan kata
Sebutir cinta tlah tumbuh
Serpihan harapan tlah menghilang

pejamkan mata sejenak
Hanya untukmu
Memberi kenyataan dalam khayalan
Tuk bisa milikimu

Hingga kuterlelap
ku takan menyesali
hingga ku tak terbangun
kan kubawa cinta ini slama nya

menunggu

aku masih belajar menunggu..
ketika engkau yang memiliki rindu di hatiku
pergi tanpa kabar
tanpa sebuah kepastian

aku masih belajar menunggu…
ketika engkau yang pernah berkata cinta
datang dengan kata mesra…

engkau pernah bilang,

“aku pasti pulang”

tapi sekian waktu engkau tak datang..

aku masih belajar menunggu…
ketika engkau dan keluargamu meminangku
menghalalkan seluruh kehidupanku.

aku menunggu mu Ka,
menunggu senyuman dan pelukan
yang biaskan semua sesak kekesalan

tapi…
kau tak pernah kelihatan
tak pernah kembali
walau hanya sekedar mimpi…

aku masih belajar menunggu…
Kak.

Puisi Penantian

setlh lelah berjalan
Menghtg masa silam
Mereka reka masa depan
Semua yg kita lalui

Kata berguguran
Kuingin kau hadir
Tdk berupa bayang lagi
Aku ingin
Bersandar dibahumu

senandung di ujung malam

Aku terjaga di kala sepi

Langit nan pekat berarak di atapku

dan butiran kecilpun turun perlahan dari angkasa

Iringi kesendirian dan kesunyian ini

Rusuk yang bergetar

Alunan nada yang memilukan hati

Hantarkanku ke dunia fana

Menatap langit dengan iba

Akankah malaikat kan turun dengan sayapnya

Nyanyikan lagu pengantar tidurku

SANG WAKTU

SANG WAKTU

Aku masih terus arungi hari
Walau sekarang, tak seelok mimpi
Segala kesombongan ini
Membawaku bagai ditelan bumi

Kurasakan kini, semua mulai mencercaku
Mereka menusuk, merajam, dan mengiris empedu
Dan satu hal yang sekarang ada dalam fikirku
Aku membutuhkanmu

Ya, namun bukan untuk membunuh sang waktu
Seperti yang kutahu di masa lalu
Sekarang, aku rasa, aku membutuhkanmu
Tuk kembali bangkitkan sang waktu

Ya, bangkitkan sang waktu

Waktu kita tertawa
Waktu kita memandang
Waktu kita tersipu
Waktu kita berangan
Dan,
Waktu kita berbagi canda

Akankah sang waktu
kembali padaku?
Dan akankah dia bawa untukku
senyum indah dari bibirmu?
****

buat kamu, meskipun sekarang aku jauhin kamu
aku mau kamu nunggu sampai saat itu tiba
hingga aku berikan hati ini buat kamu
sedari itu, tetaplah tegar dan tersenyum
karena kalo kamu gak senyum
dunia bakalan sedih, dan
aku bakalan sangat sedih

Bunga Dipadang Gersang

Dipadang gersang tumbuh sekuntum Bunga Mawar
Tercium semerbak harum bunga
Kau terelok akan keindahannya
Kau tak tahu bunga yang kau petik Bunga Mawar Berduri
Kau simpan dalam ruang tidurmu
Dalam setiap derap langkah dan hari-harimu
Tlah kau lalui bersama dalam suka dan duka

Tanpa praduga dan prasangka Bunga Mawar itu jatuh
Jantungmu berdegup kencang, langkah kakimu pun berhenti
Kau ambil bunga yang jatuh ketanah
Tanpa kau sadari Bunga itu tlah melukaimu

Kini jarimu lebam
Entah sampai kapankan hilang
Jarimu terluka
Hatimu pun menangis

Langkahkan kakimu! Sahabatku
Jalan Hidup masih Terbentang Luas
Lalui hari-harimu walau dengan hati terluka
Entah sampai Kapan? dan Dimana?
Kau pasti ‘kan menemukan pengganti Bunga yang tlah mati
Saat itu pula jarimu takkan merasakan sakit
Hatimu pun takkan menangis

Walau ditanah gersang sekalipun
Pastikan ada Bunga yang tumbuh
Bunga Melati
Putih, tanpa tangkai berduri

Saat itu, hati dan raut wajahmu
‘Kan kembali Ceria
Tersenyumlah Sahabatku

email : ade_wiwik26@yahoo.com
no hp : 085254691795

Tidak ada komentar:

Posting Komentar